Berkurangnya Frekuensi Menyusui: Jika bayi tidak disusui dengan cukup frekuensi, saluran pencernaan bayi mungkin tidak terangsang dengan baik, menyebabkan penumpukan lendir.
Infeksi Saluran Pernapasan: Infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu, dapat menyebabkan produksi lendir berlebih di saluran pernapasan bayi. Lendir tersebut kemudian bisa masuk ke saluran pencernaan dan diekskresikan dalam tinja.
Alergi atau Intoleransi Makanan: Alergi makanan atau intoleransi terhadap susu sapi, gluten, atau makanan tertentu lainnya dapat menyebabkan peradangan di saluran pencernaan bayi. Ini dapat menyebabkan produksi lendir berlebih dan menghasilkan tinja yang berlendir.
Refluks Asam Lambung: Refluks asam lambung terjadi ketika isi lambung naik kembali ke kerongkongan, dan pada beberapa kasus, mencapai mulut bayi. Hal ini bisa membuat tinja bayi menjadi berlendir.
Infeksi Usus: Infeksi usus, seperti infeksi rotavirus, dapat menyebabkan peradangan di saluran pencernaan bayi dan mempengaruhi produksi tinja yang berlendir.
Perubahan dalam Pola Makan: Perubahan dalam pola makan bayi, seperti memperkenalkan makanan padat atau penggunaan susu formula baru, bisa mengubah konsistensi tinja dan menyebabkan tinja berlendir.
Dehidrasi: Kurangnya cairan dalam tubuh bayi dapat membuat lendir dalam saluran pencernaan menjadi lebih kental, sehingga lebih sulit diekskresikan.
Penyakit Pencernaan: Beberapa kondisi medis, seperti gastroenteritis, kolitis, atau penyakit Crohn, bisa menyebabkan peradangan di saluran pencernaan bayi dan menghasilkan tinja berlendir.
Untuk mengetahui penyebab pasti dari BAB berlendir pada bayi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan anak. Mereka akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan bayi, dan mungkin melakukan tes tambahan jika diperlukan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merujuk bayi ke spesialis pencernaan untuk evaluasi lebih lanjut.
Penting untuk mengatasi penyebab yang mendasari BAB berlendir pada bayi. Terapi yang direkomendasikan akan bergantung pada penyebabnya. Misalnya, jika penyebabnya adalah infeksi saluran pernapasan, dokter mungkin akan memberikan pengobatan yang sesuai untuk infeksi tersebut. Jika penyebabnya adalah alergi atau intoleransi makanan, dokter mungkin akan merekomendasikan diet yang sesuai dan menghindari makanan pencetus.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan anak untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengelolaan yang tepat bagi bayi Anda jika mengalami BAB berlendir.