Andropause, juga dikenal sebagai hipogonadisme pada pria lanjut usia atau defisiensi hormon testosteron, adalah kondisi yang terjadi akibat penurunan produksi hormon testosteron pada pria seiring bertambahnya usia. Istilah “andropause” mengacu pada kondisi yang mirip dengan menopause pada wanita, di mana produksi hormon seksual (testosteron pada pria dan estrogen pada wanita) mengalami perubahan signifikan.
Gejala Andropause:
Gejala andropause bisa bervariasi antara individu, tetapi beberapa gejala umum yang mungkin dialami pria selama andropause meliputi:
1. Penurunan libido (hasrat seksual) dan masalah ereksi.
2. Kelelahan dan penurunan energi.
3. Penurunan massa otot dan kekuatan fisik.
4. Penumpukan lemak di tubuh, khususnya di perut.
5. Perubahan mood, seperti depresi, kecemasan, dan iritabilitas.
6. Gangguan tidur, seperti insomnia.
7. Penurunan memori dan konsentrasi.
8. Penurunan produksi sperma dan kesuburan.
Penyebab Andropause:
Andropause disebabkan oleh penurunan alami produksi hormon testosteron pada pria seiring bertambahnya usia. Hormon testosteron mulai menurun setelah usia 30-an atau 40-an, dan penurunan ini biasanya berlanjut seiring bertambahnya usia. Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat testosteron pada pria termasuk gaya hidup (misalnya, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan), obesitas, kondisi medis (seperti diabetes atau hipertensi), serta penggunaan obat-obatan tertentu.
Penanganan Andropause:
Penanganan andropause dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pria yang mengalaminya. Beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Terapi Penggantian Hormon: Dokter dapat meresepkan terapi penggantian hormon testosteron untuk meningkatkan tingkat hormon dalam tubuh. Terapi ini dapat membantu mengatasi gejala seperti penurunan libido, kelelahan, dan masalah ereksi.
2. Perubahan Gaya Hidup: Mengadopsi gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, makan makanan bergizi, menghindari merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol, dapat membantu mengurangi gejala andropause dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
3. Pengobatan Gejala: Untuk mengatasi gejala khusus, seperti depresi atau gangguan tidur, dokter dapat meresepkan obat-obatan atau terapi konseling yang sesuai.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan andropause. Dokter akan melakukan evaluasi kesehatan secara menyeluruh dan memberikan rekomendasi penanganan yang sesuai berdasarkan kondisi pribadi dan kebutuhan Anda.