Produsen Mobil Indonesia Belum Temukan Akibat Dari Wabah Korona

Produsen Mobil Indonesia Belum Temukan Akibat Dari Wabah Korona

Berdasar pada pengecekan tahap pertama yang telah dilakukan, tak ada penyuplai komponen dalam tier pertama untuk kebutuhan produksi PT SIS yang didatangkan dari Wuhan, China. Data itu diambil dari sumber impor 15 persen keperluan komponen, dalam perakitan kendaraan merk Suzuki di Indonesia.

Potensi mengenai disrupsi dikarenakan wabah virus korona sekarang ini menjadi pusat perhatian beberapa produsen otomotif di Tanah Air. Dan salah satunya adalah PT Suzuki Indomobil Sales yang mengaku sedang mendata kemungkinan pengaruh virus korona untuk kegiatan distribusi suku cadang ke pabriknya di Cikarang, Jawa Barat.

Tetapi usaha untuk melakukan pencarian tetap dilakukan PT SIS untuk kelangsungan industrinya. “Saat ini kami tetap melakukan pengecekan terhadap vendor tier kedua, yang menjadi penyalur untuk level bawahnya,” ujar Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.

Besarnya kandungan yang dimiliki oleh komponen produksi lokal itu, kini menjadi bagian dari standar operasi dalam produksi Suzuki di Indonesia. Hal itu bisa dikatakan sangatlah penting, hanya sekedar untuk menanggulangi potensi risiko yang ada terhadap kegiatan perakitan mobil Suzuki untuk beragam sektor.

Donny pun juga mengungkapkan apabila aktivitas produksi Suzuki belakangan ini masih bisa dibilang, mengingat bahwa sebagian besar komponen diproduksi oleh penyuplai lokal. “Sebagian besar kandungan isi lokal dari kendaraan yang kini dirancang di Cikarang mencapai 85 persen, jadi akibatnya tak begitu terasa,” katanya.

Risiko itu antara lain fluktuasi terhadap nilai mata uang asing, keterikatan dengan modal kerja, sampai pada pengaruhnya kepada pengiriman mobil ke konsumen. “Proses pengiriman yang makin cepat akan membuat kami takkan menumpuk barang yang terlalu banyak,” jelas Donny.

Mengenai angka utilisasi dari pabrik Suzuki di Cikarang yang mencapai 160.000-170.000 unit mobil per tahun, sedangkan untuk kapasitas yang maksimalnya sekitar 230.000 unit per tahunnya. Dari total kendaraan yang diproduksi tersebut, Donny pun pun berusaha mendapatkan kepastian tak ada yang diekspor menuju China. Dan tetap menjaga rotasi produksi untuk tetap stabil ini pihak Suzuki tetap memaksimalkan pekerjaannya disegala sektor.