PPKM – Pernah Pedekate Kemudian Menghilang

Apa kabar instagram? Gimana PPKMnya? Been rough couple weeks. setelah segala drama di Lombok, akhirnya minggu lalu bisa pulang ke Rumah juga. Gue melakukan perjalanan kerjaan saat Juni kemarin jauh sebelum PPKM, dan jeng jeng harus stranded beberapa waktu di Lombok. Untung gue sudah vaksin dan hasil test PCR negatif jadinya bisa pulang.. ⁣

Dari kejadian itu gue sadar banget bahwa pekerjaan gue sebagai seorang pejalan sangat amat berisiko. Makanya gue ikut #AmbilPeran dalam vaksin supaya gue bisa bertanggung jawab juga sama diri gue sendiri.. apalagi sekarang beberapa peraturan menetapkan bahwa jika mau melakukan perjalanan harus sudah vaksin. ⁣

Saat ini emang banyak bgt peran yg bisa diambil untuk mengurangi impact dari pandemi, iyah bukan hal yg mudah.. gue pun struggle karna harus kehilangan banyak kerjaan tapi mau gimana lagi, sehat dan waras adalah koentjie saat ini.

Tetap mengikuti prokes juga sudah termasuk #AmbilPeran yg bisa dilakukan utk support.. minimal untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar.. ⁣percayalah hal kecil yg dilakukan selalu bisa berdampak besar

Entah kali ke berapa jalan sama mahluk ini, belum terlalu sering, belum terlalu banyak juga.. walopun sudah kenal sejak 9 tahun lalu, tapi kami baru memiliki kesempatan berpetualang bareng semenjak 2 tahun ini…

Walaupun bukan “one of the best trip” kali inj, tapi setiap jalan sama my Jancuks Best Friend ini selalu punya kesan tersendiri.. 2 minggu lebih stranded di Lombok dan setiap hari selalu 3M HAHAHA.. cukup kami ajah yg paham apa 3M itu..

Perjalanan kali ini jadi perjalanan yg paling bikin gue “Meluk Uki” eraaaaattt banget.. campur aduk rasanya pas mau pisah, aslik udah kaya pacaran ajah.. hahahaha..

Dari mulai bikin “pengakuan dosa”, harus gagal lagi summit bareng, mulai tau bahwa dilarang ada kata “Gak Enak” diantara kita.. sampai… ketawa bego bareng.. what a great time!!

Percayalah, saat mendaki kami jarang jalan bareng, Uki dengan kesibukannya dengan tenaga yg ampun lincah amat karna pakai betis racing sementara gue asyik sendiri dengan kemageran gue hahahaa.. gak deng.. kemarin gue kerja.. dan baru kemarin juga bisa foto-foto bareng walopun cuma sedikit..

Dan saat ini, gue nulis ini dengan perasaan kangen bgt karna kemarin ketemu di Jogja cuma sebentar dan gak bisa meluk dia hahahahaa..
Cuukkk, I miss you cuukkkj @ukiwardoyo !! Kemarin belum sempet 3M dan makasih untuk bubur ayam ndesonya

Tipe Karyawan Bermasalah dan Cara Mengatasinya

Dalam sebuah usaha ataupun bisnis yang sudah berjalan, tentu saja seorang pengusaha atau bos memerlukan tenaga tambahan agar membantu meringankan pekerjaannya. Hal ini merupakan kondisi yang cukup baik mengingat banyaknya tingkat PENGANGGURAN di Indonesia. Banyaknya pemilik usaha yang berkembang pun dapat mengurangi angka dari pengangguran di tanah air kita ini.

Ketika memutuskan untuk memiliki karyawan, tentu saja tidak semua karyawan dapat menjalankan tugas dengan baik. Setiap orang memiliki nilai masing – masing yang ada dalam diri mereka sehingga ada karyawan yang kompeten, dan ada juga karyawan yang bermasalah.

Mengatasi karyawan yang bermasalah memang tidak mudah seperti membalik telapak tangan. Apalagi jika karyawannya merasa benar dan tidak ada rasa bersalah sama sekali. Situasi seperti ini sangat merugikan perusahaan karena membung dana yang harusnya bisa dialokasikan ke tempat lain, ataupun mempekerjakan karyawan yang berkualitas.

Tipe Karyawan Bermasalah dan Cara Mengatasi

  1. Tipe Karyawan Malas
    Jika seorang karyawan sudah memiliki rasa malas, berarti ia tidak menyukai pekerjaannya dan lebih ingin bersantai atau melakukan apa yang dia suka.
    Cara mengatasi : Dengan memberikan target ke si karyawan malas. Apabila sudah diberi deadline dan tidak dapat diselesaikan dengan baik, maka karyawan tersebut memang malas.
  2. Tipe Karyawan Tidak Disiplin
    Ada banyak sekali orang yang menganggap remeh peraturan perusahaan. Bagi tipe karyawan seperti ini, mereka selalu menganggap apa yang dilakukannya benar. Biasanya karyawan tidak disiplin sering telat datang ke kantor ataupun tidak masuk dengan berbagai macam alasan yang tidak masuk akal.
    Cara mengatasi : Melakukan inspeksi dadakan dan melihat apa yang sebenarnya dilakukan oleh karyawan tersebut.
  3. Tipe Karyawan Suka Membangkang
    Ada lagi tipe karyawan yang suka membangkang. Ini adalah tipe karyawan yang ketika disuruh melakukan suatu pekerjaan akan seenaknya dan semaunya sendiri. Selain itu ketika melakukan kesalahan, karyawan pembangkang ini merasa dirinya benar dan bahkan tidak bisa mengucap maaf ke atasan. Tidak sedikit rupanya orang bertipe naif seperti ini tersebar di lingkungan kerja.
    Cara mengatasi : Sering diberi perhatian lebih, karena orang pembangkang seperti ini mungkin kurang perhatian.
  4. Tipe Karyawan Tidak Kompeten
    Satu lagi tipe karyawan yang tidak kompeten ini sangat menyusahkan perusahaan. Setiap pekerjaannya selalu diselesaikan apa adanya. Sebagai karyawan yang baik dan tahu terima kasih kepada atasan, alangkah baiknya jika perasaan yang dimiliki adalah untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
    Cara mengatasi : tipe karyawan seperti ini adalah dengan cara banyak dibimbing.

Apakah anda sebagai pemilik usaha ataupun atasan memiliki karyawan serupa di kantor anda?